Impian adalah bagian dari keinginan.
Impian memiliki makna lebih khusus,impian digunakan untuk keinginan yg besar,keinginan yg menurut kebanyakan orang yg sulit atau tidak mungkin dicapai.
Sudahkah Sobat Punya Impian....?
Sementara visi dari keinginan adalah gambaran
dari impian dimana impian tersebut seakan akan sudah di capai,Keinginan adalah gambaran masa depan,saat semua keinginan tercapai...


Sosok Gus Eko
Seorang Blogger Gaptek Yg Slalu Bermimpi
Impian adalah bagian dari keinginan.
Impian memiliki makna lebih khusus,impian digunakan untuk keinginan yg besar,keinginan yg menurut kebanyakan orang yg sulit atau tidak mungkin dicapai.
Sudahkah Sobat Punya Impian....?
Sementara visi dari keinginan adalah gambaran
dari impian dimana impian tersebut seakan akan sudah di capai,Keinginan adalah gambaran masa depan,saat semua keinginan tercapai...

close
Unduh Adobe Flash player

Kamis, 31 Januari 2013

Cara Bersholawat Kepada Nabi

                        Sholawat Kepada Nabi dengan Cara yang Beradab

    Pada zaman sahabat dahulu, mereka terbiasa memanggil Nabi dengan sebutan yang sederajat seperti memanggil kawan-kawan mereka. Panggilan yang paling popular adalah ‘Ya Muhammad, Ya Ibnu Abdullah, Ya Muhammad bin Abdullah, dan Ya Abal Qosim’ (Wahai bapak Al Qosim, menunjuk kepada putera Nabi yang tertua bernama Al Qosim). Kebiasaan memanggil nama sederajat seperti panggilan sesama teman, kemudian dilarang oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Panggilan yang diperbolehkan adalah menyertakan pangkat yang layak untuk Nabi seperti: ‘Ya Rasulullah, Ya Nabiyallah’. (Lihat surat An Nur ayat 63 dalam Tafsir Ibnu Katsir, cetakan Darul Hadist, Qohirah, Mesir jilid VI, halaman 100).

     Dalam tafsir Ibnu Katsir tersebut, Muqotil bin Hayyan mengatakan tentang tafsir ayat ini: “Janganlah engkau menyebut nama Nabi Muhammad jika memanggil Beliau dengan ucapan: ‘Ya Muhammad’ dan janganlah kalian katakan: ‘Wahai anak Abdullah’, akan tetapi Agungkanlah Beliau dan panggillah oleh kamu: ‘Ya Nabiyallah, Ya Rasulullah’.”

     Imam Maliki, dari Zaid bin Aslam radhiyallahu ‘anhu mengatakan tentang arti surah An Nur ayat 63 di atas: “Telah memerintahkan Allah kepada sahabat Nabi dan kaum muslimin agar mengagungkan dan memuliakan Nabi.”

     Berkata Ad Dahhak dan Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma tentang ayat diatas: “Dahulu para sahabat memanggil Nabi dengan panggilan ‘Ya Muhammad, Ya Abal Qosim’, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah melarang mereka dari panggilan seperti itu demi mengagungkan Nabi-Nya. Maka para sahabat memanggil Nabi dengan panggilan ‘Ya Rasulullah, Ya Nabiyallah’.” Pendapat ini juga dipegang oleh Mujahid dan Sa’id bin Jubair radhiyallahu ‘anhu.”

     Setelah larangan Allah tersebut diturunkan, maka serentak seluruh sahabat Nabi meninggalkan cara menyebut atau memanggil nama Nabi seperti memanggil teman biasa, dan mereka mengubahnya menjadi ‘panggilan kehormatan’, sebagaimana yang telah diperintahkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surat An Nur ayat 63 tersebut: “Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain).....”

      Meskipun keterangan di atas sudah terang dan jelas, kenyataannya di zaman modern ini, masih ada juga sekelompok orang yang sudah dianggap golongan ‘intelektual Islam’ berani dengan lancar tanpa merasa bersalah menyebut dan memanggil nama Nabi tanpa gelar kehormatan. Entah karena terlalu sering membaca buku-buku karangan orang-orang Orientalis yang memang tidak menaruh rasa hormat kepada Rasulullah atau karena malas berpanjang-panjang menyebutkan nama Nabi bersama dengan ‘gelar kebesaran’ beliau. Apalagi jika mesti menambahkan ucapan ‘Shallallahu ‘Alaihi Wasallam’ setelah menyebut nama Nabi. Padahal, semua ini sudah diperintah Allah dan RasulNya untuk diamalkan.

     Adapun jika mereka dianggap tidak tahu tentang larangan pada surat An Nur ayat 63 tersebut di atas, rasanya agak sulit diterima akal, sebab mereka dikenal sebagai orang yang tergolong intelektual, bukan golongan orang-orang awam apalagi orang-orang jahil (bodoh).

     Dengan melihat kenyataan ini, rasanya setiap individu muslim wajib saling ingat-mengingatkan terhadap sesama saudara kita yang mulai rajin memanggil Nabi sedemikian itu. Jika tidak demikian, maka akan semakin banyak jumlah orang yang memanggil Nabi dengan panggilan rendahan itu. Apakah pantas kita umat Islam yang mengaku pengikut Qur’an dan Sunnah kemudian memanggil Nabi kita dengan panggilan “Muhammad” saja tanpa gelar…? Sementara memanggil seorang Ketua RT saja kita menyebut Pak RT. Apalagi memanggil seorang Presiden, orang akan melekatkan bermacam-macam gelar kehormatan dan kemuliaan! Nah, bagaimana dengan memanggil seorang Rasul yang merupakan semulia-mulia makhluk ciptaan Allah....?

      Rasul telah bersabda dalam hadisnya yang masyhur: “orang yang kikir adalah orang yang tidak mau bersholawat kepadaku ketika namaku disebut di dekatnya.” Sementara Allah sendiri di dalam Al Qur’an yang suci senantiasa bersholawat dengan meletakkan pangkat kebesaran Nabi ketika Allah menyebutkan nama Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

      Selain kebiasaan memanggil Nabi dengan ‘panggilan rendahan’ itu, akhir-akhir ini beredar juga sebuah ajaran baru yang mengatakan bahwa menyebut atau memanggil nama Nabi dengan memakai ‘gelar’ di dalam lafazh sholawat adalah suatu perbuatan bid’ah. Dan mereka dimana-mana secara tegas mengatakan bahwa semua bid’ah adalah sesat dan akan dicampakkan ke dalam neraka. Oleh karena itu mereka mengatakan bersholawat kepada Nabi cukup dengan ucapan, “Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa ‘ala ali Muhammad” saja tanpa gelar-gelar yang menunjukkan kebesaran Nabi. Padahal kalau Sholawat ini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, artinya adalah: "Ya Allah berilah rahmat kepada si Muhammad dan Keluarga si Muhammad". Kurang beradab, bukan.....? Alasan mereka bershalawat seperti itu karena tidak ada didapati sepotong hadis pun dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang mengajarkan bersholawat dengan menyertakan ‘gelar’ pada nama Nabi

Benarkah demikian adanya…?

Kami mencoba meneliti beberapa potong hadis dari beberapa kitab hadis dan alhamdulillah kami menemukannya. Berikut ini kami sampaikan beberapa hadis tentang sholawat yang memakai gelar saat menyebut nama Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

     Dari Abu Sa’id Al Khudri ra.hu dia berkata, kami pernah bertanya kepada Nabi SAW, “Wahai Rasulallah, kami telah mengetahui cara mengucapkan salam kepadamu, tetapi bagaimanakah cara kami bersholawat kepadamu?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab: “Ucapkanlah oleh kamu sekalian, “Allahumma sholli ‘ala Muhammadin ‘abdika wa rasulika kama shollaita ‘ala Ibrohim..( Ya Allah, limpahkanlah rahmatMu kepada Muhammad hamba-Mu dan Rasul-Mu sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat-Mu kepada Ibrohim..).” (Hadis Riwayat Bukhari, Bab Sholawat Atas Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam no.6358).
  
      Dari Abu Hurairah ra.hu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau telah bersabda, “Barangsiapa ingin pahalanya ditimbang dengan timbangan yang lebih berat dan sempurna ketika bersholawat atas kami, dan bersholawat atas ahli bait kami, hendaklah orang itu mengucapkan sholawat seperti ini: “Allahumma sholli ‘ala Muhammadinin Nabiyyi wa azwajihi ummahatil mu’miniina wadzuriyyatihi wa ahli baitihi kama shollayta ‘ala ali Ibrohim innaka hamiidun majid” (Ya Allah, limpahkanlah rahmatMu kepada Muhammad sang Nabi itu, juga kepada isteri-isterinya sebagai ibu-ibunya orang mu’min, kepada keturunan beliau dan keluarga beliau sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat-Mu kepada keluarga Ibrohim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia).” (Hadis Riwayat Abu Dawud, Bab Sholawat Atas Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Dalam Sholat Setelah Tasyahhud, nomor 982).
Keterangan dua hadis di atas cukup untuk menjadi bukti bagi kita bahwa bersholawat dengan menyertakan pangkat ketika menyebut nama Nabi adalah sebuah perbuatan yang sunnah, bukan bid'ah, sebagaimana yang sering dituduhkan oleh segelintir orang di kalangan ummat Islam selama ini. Justru sholawat dengan memakai gelar telah diperintahkan oleh Nabi dalam hadis-hadis shohih, bahkan telah menjadi amalan para Sahabat, dan generasi Salafus Sholih.

Wallahu a’lam bishshowab
Read More..

Motivasi

      Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
  Akan pengaruh sikap dalam kehidupan
Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.
Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
     Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.
Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi
Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.
Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

      Halaman ini dipersembahkan khusus untuk yang menyukai kata-kata mutiara ataupun kata bijak. Kata mutiara atau kata bijak sudah sejak dulu (sejak saya masih SD dulu, ingat ketika mengisi album kenangan, guru selalu memberikan kata-kata mutiara).
Buat yang ingin menyumbangkan kata mutiara ataupun kata bijak, silahkan menuliskannya di halaman ini. Apapun topiknya, apakah itu tentang motivasi, kata mutiara persahabatan, kata hati, kata mutiara cinta, kata bijak motivasi, baik bahasa Indonesia atapun bahasa Inggris, semua diterima, bahasa daerah boleh juga:-) Yokkk… kita perkaya perbendaharaan kata bijak kata mutiara.
Orang Sukses juga dipengaruhi dari kata-kata yang diucapkan, yang didapatkan, yang diaplikasikan.
Silahkan tuliskan kata-kata mutiara ataupun kata bijak pemirsa di sini.
Ini beberapa kata bijak atau kata mutiara dari saya :
Banyak orang berpikir dirinya hebat kalau mereka bisa membuat sesuatu yang mudah menjadi sulit. Dalam kewirausahaan, sebaliknya yang harus dilakukan. Kalau anda membuatnya kompleks, tidak akan bertahan (Kata mutiara dari Renald Khasali)
Jangan menyerah, tumbuh perlahan-lahan, jangan takut tertinggal (Kata bijak Pepatah Cina)
        Berlian merupakan batuan yang telah mengalami tekanan yang besar dan kuat, digesek dan dipotong berulang kali, sehingga bernilai tinggi dan mahal. Bila anda saat ini sedang mengalami tekanan berat dalam hidup anda, sedang mengalami "gesekan" dan hati "teriris", maka sesungguhnya Anda sedang ditempa menjadi Berlian. Jalani dengan bersyukur, suatu hari Anda akan menjadi "Berlian" yang bernilai Tinggi. (Kata Bijak Kata Mutiara Anton Huang).

Akhirnya: Seluruh pilihan terletak di tangan Anda, tidak ada JIKA atau TETAPI. Andalah pengemudinya. Andalah yang menentukan JALAN HIDUP ANDA…!
Ditulis kembali oleh:Gus Eko

Posted in Kata Mutiara Kehidupan, Kata Mutiara Motivasi, Mario Teguh
Read More..

Selasa, 29 Januari 2013

Masih Ada Waktu Untuk Bertobat

Asalamualaikum..wr.wb..
Wahai shbt2qu sdrkah engkau bhwa disini qt diberi hdup umur panjang semata mata hanyalah untuk beribdah kdpada allah.
Qita bnyak rezeki juga untuk jalan menuju agar qita bisa beribdah kepada allah.
Hdp qt hanya sementara,qt mati tdk ada yg qt bawa kecuali amal ibdah,do'a dr orang2 dan do'a dr anak saleh qita hrus saling mengingatkan sebgai muslim.
Qt hrus pikir kedepan nya hdp qt.
Karna qita harus percya ada kehidupan setelah kematian yaitu pertanggung jawabn selama hdup.
Semua yg qt miliki adlah ti2pan dr allah yg harus qita pertanggung jawabkan di akhirat kelak nanti.
Wahai shbt2qu yg di rahmati allah mulailah dr skrg qt bersama sama tuk memperbaikinya.
Masih ada waktu untuk bertaubt....
maaf hanya itu yg dpt ane sampaikan mudah2an dpt menjadi motivasi bagi pembaca sekalian,
ana hanyalah manusia biasa tak luput dr kesalahan tunggu update ane berikut nya,
penulis
Gus eko
Read More..

Senin, 28 Januari 2013

Bila Hati Berbicara

              Seperti cahaya kilat yang membutakan mataku,
entah kenapa aku masih bisa melihatnya..
Ini bukan mimpi semua ini tampak nyata
kau yang hadir dlm kehidupan mimpiku,
karna aku tau apa yg terjadi,kau bilang semua itu ada..
Tapi aku tau kau sekarang ingin meremukan nya,
tapi apalah engkau mampu aku tak tau..
Ini bener2 sulit ku terima dlm akal sehatku,
kau seperti mesin namun hidup dlm kenyata'an bak mesin pemusnah Terminator,
kini ku kembali menjadi butiran pasir yg tersapu badaipetir,ku slalu menaruh harapan padamu,namum kau menghancurkan nya,
semua yg kita lalui kini terombang ambing bersa terpa"an badai,
apakah kau bs melihat..
Apakah kau tau..
       Kau terlalu penting bagiku ingin rasanya kujatuhkan diriku dari langit,
namun apalah guna..
       Ku tau itu takan mengembalikan semuanya..
     Kuharap engkau tau apa yg kurasa sa'at ini..
Walaupun seberapa besar kau membenciku,ku kan selalu menganggapmu ada,engkau tetap ada dlm htku sebagai sahabatku....

by.Gus Eko
Read More..